Startup vs Franchise Mana yang Lebih Cocok untuk Memulai Bisnis #StartFranchise

StartFranchise.id - Perjalanan awal dalam membuat bisnis adalah dengan menanyakan sebuah pertanyaan yang sering dipikirkan oleh para entrepreneur: apakah lebih baik menciptakan sesuatu dari nol atau ikut jalur yang sudah terbukti? Hal ini menjadi dasar dilema dari para entrepreneur dalam mengambil sistem antara startup vs franchise. Keduanya punya peluang besar, tapi juga memiliki cara kerja, risiko, dan tingkat kebebasannya yang berbeda. Startup itu ibaratnya seperti membangun rumah sendiri dari awal, sementara franchise ibarat membeli rumah siap huni lengkap dengan sistem dan aturan yang jelas.

Untuk para calon entrepreneur agar tidak bingung dalam memilih mana yang menjadi pilihan terbaik bagi mereka yang sesuai dengan motivasi atau tujuan berbisnis, artikel ini akan membahas seluruh pengertian, perbedaan dan juga keuntungan dari startup dan franchise.

Apa Itu Startup?

Startup adalah perusahaan rintisan yang biasanya fokus pada inovasi dan solusi baru di pasar. Startup memberi kebebasan kepada para entrepreneur untuk berkreasi, menentukan strategi sendiri, dan mencoba ide-ide unik sesuka mereka ataupun sekreatif mereka melalui ide yang langsung muncul.

Namun, startup juga berisiko tinggi karena bisnisnya masih mencari bentuk dan brand belum dikenal luas. Modal awal bisa bervariasi, tergantung skala ide yang dijalankan. Selain itu, startup memiliki kesempatan gagal yang lebih tinggi daripada franchise. Menurut Investopedia, hampir 50% startup gagal dalam lima tahun pertama karena kurangnya perencanaan dan pengalaman pendiri

Apa Itu Franchise?

Berbeda dengan startup, franchise adalah model bisnis dimana para entrepreneur bisa langsung menjalankan usaha dengan brand, sistem, dan dukungan dari perusahaan yang sudah mapan. Franchisee mengikuti standar operasional dan strategi pemasaran yang sudah terbukti, sehingga risiko kegagalan relatif lebih rendah, hanya sekitar 4% dalam lima tahun pertama sebuah franchise bisa gagal menurut Investopedia, sangat berbanding terbalik dengan startup

Keuntungan dan Kerugian Startup

Startup atau yang sekarang lagi trending disebut pelaksana startup ini sebagai perintis tentunya akan membawa sebuah keuntungan dalam membuatnya, tetapi tentunya akan membawa kerugian atau halangan juga yang cukup signifikan, seperti harus mengeluarkan tenaga yang lebih untuk memastikan bisnisnya berjalan menurut Forbes. Selain itu, masih banyak keuntungan dan juga kerugian yang bisa menjadi bahan pertimbangan para calon entrepreneur, diantaranya: 

Keuntungan Startup

  • Kreativitas Tanpa Batas : Para entrepreneur bisa langsung menentukan strategi, inovasi produk, dan branding sesuai visi sendiri sesuai dengan bagaimana penggambaran mereka ketika mencetuskan brand mereka.

  • Potensi Keuntungan Besar : Jika diterima pasar, pertumbuhan akan secara cepat yang bisa membuat startup ini sendiri langsung bersaing dengan franchise dan mendapatkan profit yang tinggi.

  • Fleksibilitas Operasional : Para pelaku bisnis bisa langsung menyesuaikan atau mengeluarkan produk atau layanan sesuai tren terbaru tanpa perlu menunggu izin dari orang lain.

  • Kontrol Penuh : Para entrepreneur akan memiliki kendali penuh dalam operasional dan proyeksi bisnisnya. Semua keputusan ada di tangan pendiri, termasuk strategi promosi dan ekspansi.

  • Pengalaman Bisnis Mendalam : Startup cocok untuk para entrepreneur yang ingin memiliki pengalaman bisnis yang lebih daripada franchise. Startup akan mengasah kemampuan para entrepreneur di berbagai aspek bisnis, mulai dari marketing, keuangan, HR, dan inovasi produk.

Kerugian Startup

  • Risiko Tinggi : Banyak startup yang gagal karena pasar belum menerima produk atau strategi tidak efektif.

  • Modal dan Waktu Besar : Membangun brand dan sistem dari nol membutuhkan investasi besar dan waktu lama dibandingkan dengan franchise yang sudah memiliki keduanya.

  • Persaingan Ketat : Para entrepreneur harus bersaing dengan startup lain maupun bisnis atau franchise yang sudah memiliki nama yang besar.

  • Tekanan Tinggi :  Semua tanggung jawab, baik operasional maupun pengembangan bisnis ada di tangan pendiri, sehingga akan memberikan tekanan yang sangat besar dalam menjamin kesuksesan bisnisnya.

  • Adaptasi Cepat : Para entrepreneur harus cepat menyesuaikan diri dengan perubahan tren pasar agar bisnis tetap relevan untuk bersaing dengan bisnis yang memiliki reputasi.

Keuntungan dan Kerugian Franchise

Franchise memberikan keuntungan kepada para entrepreneur untuk bisa segera memulai bisnisnya dengan sistem yang bisa langsung jalan dalam waktu yang singkat. Tetapi, franchise sendiri akan membawa efek negatif, terutama dalam membatasi pergerakan para pelaku bisnis ini. Berikut keuntungan dan kerugian dari franchise yang bisa menjadi pertimbangan para pelaku usaha dalam memulai bisnisnya.

Keuntungan Franchise

  • Sistem Teruji : SOP yang jelas membuat bisnis mudah dijalankan bahkan oleh semua orang, baik pemula maupun yang sudah pernah bermain di dunia bisnis.

  • Dukungan Lengkap : Franchisor akan menyediakan pelatihan, marketing, hingga bantuan operasional kepada para entrepreneur yang bergabung bersama.

  • Brand Recognition : Nama besar dari franchisor akan mempermudah promosi dan menarik pelanggan lebih cepat kepada bisnis para franchisee.

  • Lebih Aman : Risiko kegagalan dari franchise relatif rendah dibanding startup.

  • Balik Modal Lebih Cepat : Karena sistem berjalan dan brand dikenal, potensi profit terjamin lebih cepat dari startup yang belum tentu bisa sukses semalam.

  • Fokus Operasional dan Pengembangan : Para entrepreneur bisa fokus menjalankan bisnis baik dari operasional dan juga pengembangan bisnis tanpa harus memikirkan inovasi besar atau branding dari awal.

Kerugian Franchise

  • Biaya Awal Lebih Tinggi : Investasi awal bisa sangat besar tergantung paket dan brand franchise. Semakin besar nama brand akan membuat biaya awal lebih tinggi dalam franchisenya.

  • Keterbatasan Kreativitas : Para entrepreneur harus mengikuti aturan franchisor yang membuat sulit dalam berinovasi bebas.

  • Royalti dan Biaya Tambahan : Para entrepreneur wajib membayar royalti atau biaya operasional tambahan kepada para franchisor yang berdampak pada omset yang didapatkan.

  • Ketergantungan Sistem : Keberhasilan dari bisnis yang dimiliki bergantung pada dukungan dan reputasi franchisor.

  • Kurang Fleksibel : Para entrepreneur akan kesulitan melakukan penyesuaian lokal karena harus mengikuti sistem franchisor.

Mana yang Lebih Tepat: Startup vs Franchise?

Startup akan menjadi model bisnis yang cocok untuk para calon pelaku usaha atau entrepreneur yang benar-benar ingin menjadi “100% entrepreneur” yang memiliki lebih banyak tantangan tetapi bisa mengendalikan secara penuh operasional dan proyeksi ekspansi bisnis yang dimiliki. Franchise menjadi model bisnis bagi para entrepreneur yang ingin berbisnis lebih aman dengan sudah adanya nama brand dan juga SOP yang jelas.

Mau startup atau franchise, sistem bisnis yang terbaik bagi para entrepreneur adalah yang sesuai dengan tujuan, kemampuan dan juga gaya bisnis dari para entrepreneur masing-masing. Untuk para entrepreneur yang sudah tertarik dengan franchise, bisa langsung cek peluang-peluang yang tersedia melalui artikel di Start Franchise, atau langsung cek di Instagram atau TiktokStart Franchise atau bisa langsung ke Whatsapp resmi Start Franchise untuk tanya-tanya dengan tim Start Franchise!

Previous
Previous

Peluang Usaha Bisnis Penginapan yang Menyulap Properti Kosong Menjadi Kesempatan Bisnis #StartFranchise

Next
Next

Peluang Usaha Franchise Chickenin Little Shihlin, Ayam Potong Kekinian Full Profit #StartFranchise